Prestasi Kepala Daerah



Pemerintah pusat tidak akan kehabisan akal untuk terus meningkatkan kinerja dan semangat kepala daerah agar selalu membangun dan mengembangkan wilayah sesuai kapasitas wilayah kerjanyamasing-masing. Buktinya, banyak penghargaan dan apresiasi yang ditawarkan oleh pemerintah pusat misalnya terkait pelayanan publik, inovasi dan sebagainya. Sayangnya itu baru diketahui masyarakat saat akan diadakan acara serah terima sertifikat penghargaan. Seandainya kontes kepala daerah berprestasi menganut asas demokrasi, bias saja diadakan semacam kontes atau penentuan dengan juri dari rakyat, sertifikat diserahkan oleh rakyat teladan, dan hasilnya pasti rakyat puas dan pemerintah puas.


Kalau memang kepala daerah memiliki prestasi, tentunya masyarakat mengetahui bahwasannya dia berkompeten bersama jabatannya. Minimal masyarakat mengetahui bahwa ada nominasi yang diapresiasikan oleh pemerintah pusat yang sudah dianggarkan diawal, sehingga tidak akan timbul kecurigaan dari masyarakat.

Iya kalau memang bener-bener jago, kalau mereka jagonya cuma main lobbying saja, karena dekat dengan pemerintah pusat, tempel ketat untuk melanggengkan tempat. Kan repot jadinya warga, mau ikut-ikut memberi apresiasi tetapi tidak tahu asli karakter mereka. Berdoa saja semoga mereka tidak gila hormat...
Baca Selengkapnya...

Siapa Lagi?


Seperti halnya kota-kota lain yang sedang membangun di Indonesia , pembangunan bidang infra struktur (fisik) tentulah hal yang paling banyak menggunakan dana dan tenaga dibandingkan dengan supra struktur (sumber daya manusia). Masyarakat seolah-olah dibutakan dengan gembar-gembor janji manis kepala daerah yang akan membangun ini-itu dan sebagainya. Namun, perlu juga masyarakat sedikit membuka mata tentang aliran dan sumber dana dalam menyelesaikan proyek apapun. Hal tersebut tentu berguna bagi pemerintah daerah sebagai rambu-rambu bahwa mereka berjalan tidak seenaknya sendiri. Kenapa harus dana dan bukan tenaga yang kita intai?

Berbicara tentang jerih payah kepala daerah, sudah seyogyanya mereka kelelahan dan karena memang tugasnya adalah "pelayan masyarakat", bukan berarti apapun harus kepala daerah sendiri yang melaksanakan, karena banyak tenaga pembantu di bidangnya masing-masing. Tidaklah wajar jikalau kepala daerah lebih mementingkan kinerja para kaki-tangannya, padahal itu sebagai alibi bahwasannya mega proyek (jalan, bangunan fisik, dll) sedang dilaksanakan juga. Kenapa demikian? Sekilas kita ingat bahwa pemerintah Pulang Pisau berjanji akan meningkatkan SDM (perlu kita tanyakan kembali, SDM nya siapa dan dimana), karena mengingat banyaknya bangunan fisik seperti jembatan dan jalan yang notabene sangat banyak menelan dana APBD justru lebih mendapat sorak-sorai dari masyarakat, bias dengan adanya program misalnya, berbagai pelatihan dan kunjungan kerja bagi staff dinas kepemerintahan dan sebagainya.

Sederhananya, masyarakat Pulangpisau tidak semuanya terpesona dengan adanya pembangunan infra dan supra struktur. Masyarakat mendukung, karena tidak mendukung pun akan tetap merasakan hasilnya. Menjadi lebih baik nantinya bagi pemerintah dan masyarakat jikalau pemerintah lebih transparan terkait sumber dan aliran dana, meskipun mayoritas masyarakat awam tidak mempertanyakan. Kecemasan segelintir masyarakat mengingat pendapatan asli daerah PAD Pulangpisau tidaklah sebanyak kabupaten terkaya Indonesia, Kutai Kertanegara, yang secara tidaklah kita mampu untuk menyamai pembangunan di berbagai bidangnya. Pemerintah tidak seharusnya naif dalam melakukan pembangunan, lihatlah potensi daerah sendiri, itu akan menjadi ciri khas Kabupaten Pulangpisau kita. Terlebih kepala daerah memiliki gengsi tinggi, misalnya, dana sedikit ingin membangun banyak, berarti solusinya kan hutang. Jika demikian, siapa yang akan melunasi? Masyarakat tidak akan membantah mengenai pajak yang mereka tanggung.

Jika bukan masyarakat, kita, siapa lagi yang akan selalu menemani ide pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah?
Kalau tidak dikritisi, siapa yang akan mengingatkan kepala daerah terkait itu semua? Pejabat atau staff pemerintahan, ah saya pikir tidak semuanya.

Kilau manuk, dia mangakas dia kuman.
Mari kita dampingi selalu pemerintah dalam membangun kota ini, Pulangpisau kini, tempat kita pergi nanti. Baca Selengkapnya...

Pameran Pembangunan dan Promosi Daerah



Pameran Pembangunan dan Promosi Daerah yang merupakan agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam rangka HUT ke-8 Kabupaten Pulang Pisau akan mulai digelar pada tanggal 14-21 juli. Bertempat dilapangan Handep Hapakat Pulang Pisau. Dalam penyelenggaraan Pameran tahun ini digelar agak berbeda dari penyelenggaraan tahun sebelumnya, sebab tahun 2010 ini Pemkab Pulang Pisau menginginkan kualitas penyelenggaraan pameran bertambah baik dan meningkat setiap tahunnya.

Beberapa perbedaan itu antara lain adalah penyediaan stand hingga pengelolaannya yang dikelola langsung oleh pihak panitia. Namun untuk pengelolaan pasar malam diserahkan kepada kecamatan Kahayan Hilir untuk mengelolanya termasuk untuk penanganan pedagang kaki lima yang menjaja dagangannya di sekitar lokasi pameran. Pihak panitia selaku penyelenggara akan memasang stand ukuran 4 x 6 meter dan diwajibkan pengguna untuk menebus seharga Rp 3 juta dan untuk stand yang berukuran 4 x 4 meter ditebus dengan harga Rp 2 juta. Tujuan penyelenggaraan pameran tersebut adalah selain sebagai sarana daerah untuk menampilkan produk dan jasa layanan public, potensi, peluang investasi, industri, perdagangan, pariwisata, dan produk unggulan daerah yang dihasilkan oleh para pelaku dunia usaha/bisnis dan kemitraan UMKM binaan pemerintah dan BUMN, gelar seni budaya, kuliner, panggung hibura rakyat serta pasar malam.
Baca Selengkapnya...

Palangkaraya Punya GOR Termegah


Palangkaraya Punya GOR Termegah

PALANGKARAYA, KOMPAS.com
Selasa, 29 Juni 2010 | 22:22 WIB

Gedung olah raga (GOR) yang refresentatif kini resmi berdiri di Palangkaraya, Kalteng. GOR Bulutangkis Hi-Qua Wijaya tersebut telah dibangun, tepatnya di Jalan Semeru dengan fasilitas lengkap.

Andika Setiawan, pemilik GOR Hi-Qua Wijaya, mengklaim, GOR yang mereka bangun merupakan yang termegah di Pulau Kalimantan.

GOR yang dibangun dengan dana sekitar Rp 7 miliar itu memiliki delapan lapangan bulu tangkis. Selain itu juga tersedia 30 kamar untuk atlet yang akan dibina kub tersebut.

GOR tersebut diresmikan oleh Wakil Gubernur Kalteng, H Achmad Diran, didampingi Wakil Wali Kota Palangkara, H Maryono, Selasa (29/6/2010) sore.

Acara tersebut sekaligus membuka Kejuaraan Nasional Hi-Qua Wijaya Open 2010 yang diikuti peserta dari berbagai wilayah di Kalimantan, termasuk dari Jawa. (Banjarmasin Post/Noorjani Aseran).

Baca Selengkapnya...

Ular Anaconda atau Python


Baru-baru ini, muncul sebuah foto udara yang membuat heboh Malaysia. Seekor ular raksasa berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kali
mantan yang masuk wilayah Malaysia. Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis.

Yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu.

Foto itulah yang menjadi perdebatan luas di Malaysia saat ini. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.

Namun ular yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube, jauh lebih panjang dan besar dibanding temuan python selama ini. Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.

Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal, pekan lalu. New Straits Times di Kuala Lumpur juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.

Ada juga yang tidak memercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal ini karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan. Sebab, sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.

Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya anaconda di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di Sungai Baleh Borneo memercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.

Foto Ular yang Tampak di Sungai Hutan Kalimantan, Indonesia


Foto Ular Yang Tampak di Sarawak Malaysia

Nah, pertanyaannya, bila foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis python atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya anaconda di Kalimantan, kecuali dalam film Anaconda: The Hunt For The Blood Orchid yang laris itu.

Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazone. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang baru ditemukan adalah 50 kaki, namun para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.

Python Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic Reticulated Python (Python reticulatus). Python terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki, dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang python bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.

Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara python lebih gemuk dan hanya suka kelembapan, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara python menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.

Awal Februari, para ilmuwan menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam

Baca Selengkapnya...

UU BHP Batal saat Negeri sedang banyak "Kasus"


Kosa kata "Pengalihan Isu" dalam kamus politik Negeri ini sudah lazim dipraktekkan... Namun, jika ada pembatalan satu hal sensitif seperti sebuah Undang-Undang apalagi terkait Pendidikan, UU BHP, tentu banyak mengundang tanya. Entah Hanya Menghibur atau sekedar mengelabuhi dengan cara menutup mata rakyat Indonesia terutama para mahasiswa yang gencar mengkritisi Negeri.

Sepertinya "Dalang" memiliki banyak sekenario panjang, satu kasus ditutup kasus lain, kami sudah hafal.

Tapi yang ironis, kenapa Pendidikan juga disangkut pautkan?
Apa "dalang" sudah kehabisan keberanian untuk memainkan isu diluar dunia pendidikan?
Satu Hal sangat memancing pertanyaan, Mengapa UU BHP Batal saat Negeri seperti ini, banyak kasus tak rampung tertutup kasus lain, Saat anak-anak / adik-adik kita sedang Ujian?
Baca Selengkapnya...

Kangen Berenang Telanjang



Bisakah kutemui kini para sahabat kecilku, bermain, bertengkar, tertawa. Dimana mereka kini, masihkah mereka setia menemani air kahayan seperti dulu? Kini hanya melamun yang aku bisa, tentang mereka, karena memang tidak bersama.

Masihkah terasa segar berenang telanjang di dermaga? jika Iya, aku berusaha dan berdoa keras agar dapat menemani kalian menyelam dibawah batang ilegal terbentang dipinggiran, oh iya, setahun yang lalu kulihat batang dan air itu kini berbeda warna dan rasa.

Jangan khawatir kawan, kita pasti bersua, InsyaAllah. Aku hanya ingin bertanya-tanya untuk melepas kangenku tentang kampung halamanku. Apakah hutan terbakar itu masih tidur terlentang tanpa ada Pemkot / Pemda / Pemprov yang membangunkan, atau mungkin semakin luas dan gersang?

Biarlah kita memandang, tapi jangan lepas berdo'a, semoga bumi gambut tetap lestari dan alami. Sungguh, kalian bisa jadi tidak mengetahui betapa rindunya aku dengan kalian, jukung, dermaga.

Meski asap acap kali menutupi jarak pandang kita, udara segar masih bisa terhirup oleh kita dibawah pohon akasia.

Terakhir, bisakah kita bertemu waktu dekat ini dan berenang telanjang bersama menyeberangi anak kali kahayan?
Baca Selengkapnya...

Visitor Traffick

Locations of visitors to this page
   

ShoutMix chat widget