Siapa Lagi?


Seperti halnya kota-kota lain yang sedang membangun di Indonesia , pembangunan bidang infra struktur (fisik) tentulah hal yang paling banyak menggunakan dana dan tenaga dibandingkan dengan supra struktur (sumber daya manusia). Masyarakat seolah-olah dibutakan dengan gembar-gembor janji manis kepala daerah yang akan membangun ini-itu dan sebagainya. Namun, perlu juga masyarakat sedikit membuka mata tentang aliran dan sumber dana dalam menyelesaikan proyek apapun. Hal tersebut tentu berguna bagi pemerintah daerah sebagai rambu-rambu bahwa mereka berjalan tidak seenaknya sendiri. Kenapa harus dana dan bukan tenaga yang kita intai?

Berbicara tentang jerih payah kepala daerah, sudah seyogyanya mereka kelelahan dan karena memang tugasnya adalah "pelayan masyarakat", bukan berarti apapun harus kepala daerah sendiri yang melaksanakan, karena banyak tenaga pembantu di bidangnya masing-masing. Tidaklah wajar jikalau kepala daerah lebih mementingkan kinerja para kaki-tangannya, padahal itu sebagai alibi bahwasannya mega proyek (jalan, bangunan fisik, dll) sedang dilaksanakan juga. Kenapa demikian? Sekilas kita ingat bahwa pemerintah Pulang Pisau berjanji akan meningkatkan SDM (perlu kita tanyakan kembali, SDM nya siapa dan dimana), karena mengingat banyaknya bangunan fisik seperti jembatan dan jalan yang notabene sangat banyak menelan dana APBD justru lebih mendapat sorak-sorai dari masyarakat, bias dengan adanya program misalnya, berbagai pelatihan dan kunjungan kerja bagi staff dinas kepemerintahan dan sebagainya.

Sederhananya, masyarakat Pulangpisau tidak semuanya terpesona dengan adanya pembangunan infra dan supra struktur. Masyarakat mendukung, karena tidak mendukung pun akan tetap merasakan hasilnya. Menjadi lebih baik nantinya bagi pemerintah dan masyarakat jikalau pemerintah lebih transparan terkait sumber dan aliran dana, meskipun mayoritas masyarakat awam tidak mempertanyakan. Kecemasan segelintir masyarakat mengingat pendapatan asli daerah PAD Pulangpisau tidaklah sebanyak kabupaten terkaya Indonesia, Kutai Kertanegara, yang secara tidaklah kita mampu untuk menyamai pembangunan di berbagai bidangnya. Pemerintah tidak seharusnya naif dalam melakukan pembangunan, lihatlah potensi daerah sendiri, itu akan menjadi ciri khas Kabupaten Pulangpisau kita. Terlebih kepala daerah memiliki gengsi tinggi, misalnya, dana sedikit ingin membangun banyak, berarti solusinya kan hutang. Jika demikian, siapa yang akan melunasi? Masyarakat tidak akan membantah mengenai pajak yang mereka tanggung.

Jika bukan masyarakat, kita, siapa lagi yang akan selalu menemani ide pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah?
Kalau tidak dikritisi, siapa yang akan mengingatkan kepala daerah terkait itu semua? Pejabat atau staff pemerintahan, ah saya pikir tidak semuanya.

Kilau manuk, dia mangakas dia kuman.
Mari kita dampingi selalu pemerintah dalam membangun kota ini, Pulangpisau kini, tempat kita pergi nanti.

0 comments:

Visitor Traffick

Locations of visitors to this page
   

ShoutMix chat widget